PANGANDARAN JAWA BARAT - Korps PMII Putri (KOPRI) gelar kegiatan “DIALOG PUBLIK” dalam rangka refleksi harlah kopri yang ke 56 bertempat di di Aula gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, (29/12/2023).
Adapun uraian kegiatan tersebut beragam dengan perlombaan seperti kreasi tiktok, Kreasi seni, Penayangan film, potong tumpeng dan diakhiri dengan dialog publik.
Pada dialog publik ini kopri mengangkat tema “Peran perempuan dalam tatanan politik kenegaraan” sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini yang marak hangat menuju pemilu damai 2024.
Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh tiga narasumber terutama Wulan Syarifah S.Ip selaku Komisioner Bawaslu Ciamis, Ani Rahmayanti M.Pd Selaku Aktivis perempuan Pangandaran, dan Rena Nuraini S.pd yang merupakan Demisioner Ketua Kopri.
ketua kopri Komisariat STITNU Alfarabi Cucu fatimah dalam sambutannya menyampaikan “Dengan adanya kegiatan ini tentu besar harapannya agar para perempuan di pangandaran faham akan perannya, dan mau untuk ikut kontestasi, sehingga kursi Parlemen 30 ?gi perempuan bisa terisi secara utuh”.
Lalu disampaikan olehnya “Gender merupakan sumber politik dalam kewarganegaraan sosial. Keberadaan perempuan dalam parlemen memberikan semangat baru dalam tatanan kesetaraan gender sebagai pengambil kebijakan terhadap isu-isu pemerintahan”.
Lanjutnya “Maka dari itu mari perempuan beranjak dari zona nyaman dan melangkah untuk menjadi kopri yang mandiri dan maju untuk Indonesia”.
Lalu kemudian Cucu menyampaikan “Kegiatan ini dilaksanakan berangkat dari realita yang ada, bahwasanya kuota perempuan di parlemen yang senantiasa digemborkan ingin sejajar dengan laki laki masih sulit untuk direalisasikan”.
“ Karena 30% saja, sampai saat ini masih belum terisi secara penuh, bahkan untuk di pencalonan saja minat perempuan masih belum memenuhi " Ujarnya".
Amarullah selaku Sekretaris umum yang mewakili Ketua umum komisariat PMII Stitnu Alfarabi menyampaikan “Pada momentum harlah KOPRI ke 56 ini kopri harus menjadi barisan paling depan dalam mengawal isu perempuan”.
“Serta mampu membangun tafsiran-tafsiran revolusioner dari realitas yang terdistori seperti budaya patriarki”. Lanjut Amar
Kemudian Amar menyampaikan “Sebagai kader terdidik kopri juga harus mampu menjadi perempuan tangguh dalam berbagai sektor baik Pendidikan ataupun politik dan tanpa meninggalkan kontribusi terhadap peran seorang ibu sebagai kaum yang melahirkan generasi dimasa yang akan datang "katanya".
Adapun Kegiatan tersebut dihadiri oleh seratus peserta yang merupakan dari kader dan anggota PMII STITNU Alfarabi, IPNU, OSIS, PP fatayat, Sema dan dema STITNU, IKA PMII, KNPI dan KMP. ( Najmul Umam)