PANGANDARAN JAWA BARAT - Belajar Matematika dengan menggunakan metode Gasing, dalam dua minggu anak-anak sudah dapat memahami konsep perkalian, pengurangan dan penjumlahan "kata
Prof. Yohanes Surya", Jakarta Senin (04/03/2024)
Menuruynya, mata pelajaran matematika menjadi pelajaran yang ditakuti oleh kebanyakan anak-anak lantaran banyak dari guru yang tidak memahami bagaimana cara mengajarnya.
"Tapi begitu tahu cara belajarnya, matematika itu menjadi mata pelajaran yang gampang, asik dan menyenangkan (Gasing).
Ia mengklaim, dengan metode Gasing, dalam dua minggu anak-anak sudah dapat memahami konsep perkalian, pengurangan dan penjumlahan.
"Artinya untuk 7 hari pertama itu fokus pada penjumlahan, setelah itu untuk konsep perkalian itu 4 hari, perkalian selama 4 hari sudah bisa tiga digit dikali tiga digit, lalu untuk pengurangan, itu berapa digit saja itu butuh 2 hari dan terakhir pembagian itu butuh 2 hari, pembagian ini bilangan berapa saja bisa "katanya",
Pembelajaran pada 7 hari pertama menjadi proses paling lama. Sebab, saat itu sedang terjadi proses transformasi tentang cara pandang anak terhadap mata pelajaran.
"Jadi anak itu bukan sekadar belajar hitung, belajar hitung itu hanya bagian terkecil dari keseluruhan dari metode (Gasing) yang kita buat, lalu apa yang kita bentuk, pertama pola pikir, lalu karakter, kemudian kita bentuk juga kolaborasi, kita bentuk juga komunikasi "ujarnya",
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Ia menambahkan, dengan metode Gasing, anak-anak secara tidak langsung akan mempelajari 8 jenis kecerdasan, di antaranya seperti kecerdasan musik, bahasa, logika dan kecerdasan lainnya.
"Makanya dengan metode Gasing ini, suasana keriuhan akan tercipta di dalam kelas, kelas itu jadi seperti sarang lebah, karena di situlah terjadi intervensi gelombang dari anak-anak itu saling menguatkan sehingga mereka itu sangat antusias "ucapnya". (Zesyckha M)