PANGANDARAN JAWA BARAT - Pesantren Ramadhan 1444 H yang rencananya akan dilaksanakan di awal ramadhan, akhirnya terealisasi pada pertengahan bulan Ramadhan. Namun pesantren Ramadhan atau sanlat (pesantren kilat) kali ini berbeda dengan kegiatan yang biasa dilaksanakan, karena tahun ini selain hanya siswa kelas 7 juga siswa diinapkan selama tiga hari di pondok atau lembaga pesantren terdekat.
Dari 4400 siswa siswi kelas 7 di Kabupaten Pangandaran, setiap siswa diwajibkan untuk ikut serta dalam kegiatan pondok pesantren yang disebar di setiap pondok di masing-masing wilayah yang berdekatan dengan sekolah.
Di setiap pondok bervariatif menampung para siswa-siswi sesuai kafasitasnya, ada yang hanya 60 hingga ada yang lebih dari seratus siswa.
Dari 4400 siswa setiap siswa diwajibkan untuk ikut serta dalam kegiatan pondok pesantren. Mereka disebar di setiap pondok di masing-masing wilayah yang berdekatan dengan sekolah.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pangandaran Agus Nurdin kepada beberapa awak media
Kata Agus, dengan adanya kegiatan ini Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran berharap pondok pesantren bisa merespon positif sehingga Disdik berharap ada peran MUI yang akan ikut mempasilitasi kegiatan ini.
Agus berharap anak-anak kelas 7 yang dipondokkan ini dapat pengetahuan dan mendapat pengalaman agar bisa mempengaruhi anak untuk memiliki kebiasaan yang baik.
"Dan tentunya juga ada semangat untuk mencintai ilmu dan mau konsisten sholat yang lima waktu, " ucap Agus (15/04/2023).
Agus juga berharap agar anak-anak juga dapat berakhlak baik, namun hal ini tentunya tidak serta merta dengan waktu yang singkat.
"Namun paling tidak banyak hal baik yang bisa diambil oleh si anak, " ujarnya.(***)