PANGANDARAN - Kabupaten Pangandaran merupakan daerah agraris yang mana berbagai tanaman bisa hidup dengan tumbuh subur.
Saat ini, sektor pertanian sudah banyak menyumbang untuk kemajuan daerah sehingga, dalam sektor ketahanan pangan tidak banyak kekurangan, " kata Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata dalam sambutannya, saat Launching penanaman Porang, didesa cintakarya parigi kabupaten pangandaran, Kamis 02/09/2021.
Dikatakannya bahwa, ini adalah kemajuan yang sangat luar biasa buat kinerja Kadin Kabupaten Pangandaran, yang mana mampu melakukan terobosan hingga peduli pada petani agar mampu meningkatkan pendapatan dengan membudidaya tanaman porang yang nantinya bisa dijadikan komoditi export.
Bahkan sudah mampu melakukan terobosan agar exportir menampung produck petani dan perbankan yang akan mendanainya, " kata Jeje.
Menurutnnya, keberhasilan sebuah pembangunan sektor pertanian bukan saja pada hasil pendanaan dari perbankan saja, akan tetapi sejauh mana nilai tukar hasil pertanian bisa dijadikan nilai tambah dan nilai tukar yang baik ke depannya.
Makanya ini memjadi perhatian kita semua, karena hasil produk ini merupakan barang baru di Pangandaran terlebih menjadikan komoditi expor, yang penting harus menciptakan keterbukaan, " tandasnya.
Sementara, ketua Kadin kabupaten pangandaran, Yayan Sugiantoro mengatakan bahwa, pertanian di jaman now sangat luar biasa, sektor pertanian merupakan salah satu komoditi terbesar untuk wilayah Kabupaten Pangandaran, terlebih Pangandaran termasuk daerah agraris yang subur akan berbagai hasil bumi.
Tetapi sampai sekarang pemanfaatan hasilnya baru mampu untuk menunjang kehidupan sehari hari.
Berlatabelakang hal tersebut, maka Kami Kadin membuka terobosan baru, yaitu agar petani melakukan Budidaya Tanaman Porang, " kata Yayan.
Selain itu mengapa para petani sulit berkembang, ya karena bisa nanam tapi tidak bisa jual dan bisa jual tidak bisa nanam, terlebih banyak yang jadi korban para tengkulak belaka, " kata Yayan.
Baca juga:
Muhaimin Iskandar Dukung Kripto Kena Pajak
|
Maka, dengan adanya hal tersebut diatas, kami hadir ditengah tengah petani dengan menggandeng permodalan dari salah satu perbankan dan perusahaan exportir untuk menampung hasilnya", Ungkap Yayan.
Tambah Yayan, bahwa Keuntungan permodalan dari perbankan dan exportir adalah karena pinjaman tanpa agunan, pembayaran tanpa cicilan langsung pasca panen dengan jasa 6 persen.
Bilamana terjadi gagal panen ditanggung oleh exportir dan hasilnya diterima exportir dengan harga menjanjikan.
Adapun pinjaman dari bank sebesar Rp 281 000 000 per hektarnya, di termen pertama hanya untuk 159 petani, dan perpohon porang akan menghasilkan 5 Kg.
Kedepan petani Pangandaran akan menjadi pengusaha, yang mana dari hasil bertani budidaya porang, nantinya tidak hanya sebatas bertani untuk menutup kebutuhan sehari hari, namun sekaligus sebagai pengusaha, " sebutnya. (Anton AS)