PANGANDARAN JAWA BARAT - Jembatan Wiradinata Ranggajipang yang terletak di karangtirta desa sukaresik Kabupaten Pangandaran Mulai 25 Maret Sampai 10 April 2023 Bakal Ditutup sementara.
Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan saat diwawancarai oleh beberapa wartawan di ruang kerjanya, kamis (23/03/2023).
Diterangkan Yadi bahwa, penutupan jembatan yang baru saja diresmikan itu dilakukan karena akan ada pengujian dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan (KKJT).
“Keputusan menutup sementara ini setelah tim Bina Marga dan KKJT melalukan rapat secara online. Mau ada pengujian jembatan, jadi ditutup sementara, ” katanya.
Menurut Yadi, penutupan jembatan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan. Dan SE Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/P/BM/2022.
“Isinya tentang pedoman pembahasan penyelenggaraan keamanan jembatan khusus. Jadi jembatan pelengkung dengan bentang minimal 60 meter itu wajib mendapatkan persetujuan teknis keamanan jembatan, ”Sementara, kata Yadi, Jembatan Wiradinata Ranggajipang sendiri memiliki bentang 62 meter. Dan panjang plengkungnya lebih dari 62 meter. Maka dari itu, sesuai aturan harus mendapatkan izin laik fungsi dari KKJT.
“Kami minta masyarakat yang suka nongkrong di jembatan baru itu untuk memakluminya. Warga maupun wisatawan kami minta bersabar, tidak dulu lewat ke sana, ” ucapnya.
Yadi menambahkan, pihaknya merasa khawatir karena jembatan tersebut langsung digunakan oleh umum sebelum adanya pengujian dan izin dari pihak berwenang.
“Kalau penggunanya hanya motor saja, itu tidak masalah. Tapi truk pengangkut pasir juga melintasi jembatan itu, masuknya malam-malam. Dari pada berisiko, mending bersabar dulu sampai proses pengujian beres, ” Ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Sukaresik Mumu Mulyana mengatakan, nama jembatan tersebut merupakan usulan dari warga setempat.
Baca juga:
Poempida: Tidak Cukup Hanya Pintar
|
“Nama Wiradinata sebagai bentuk penghargaan kepada Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Karena dimasa pemerintahanya telah dibangun jembatan yang begitu megah sebagai penghubung lintas pantai selatan ini, ” kata Mumu.
Sedangkan nama Ranggajipang, kata Mumu, merupakan nama salah seorang tokoh di kawasan tersebut. Tepatnya nama leluhur warga sukaresik, yang hidupnya sebagai nelayan tradisional dimana cara menangkap ikannya menggunakan wide, dan dia memiliki jasa besar kepada masyarakat dan sangat dihormati, " Ujarnya.
Sementara, AAS, selaku warga desa sukaresik menerangkan bahwa, Wide adalah alat tangkap ikan dari anyaman bambu berbentuk Tirai. Dari satu tirai ukuran panjang dan lebarnya kurang lebih 2 meter.
Pada tahun 70han, wide masih bisa terlihat dipasang di bengawan karangtirta. Cara memasangnya dibentang dari utara ke selatan memotong bengawan yang lebarnya kurang lebih 300 meteran.
Wide dipasang dengan cara dipatok pake kayu sebesar pergelangan tangan dan diikat pake tali injuk. Semua wide berdiri disambung dengan wide lainnya hingga panjangnya sesuai yang diinginkan.
Ditengah bentangan wide, dibuat petak petak kobongan dimana ikan yang masuk ke petak kobongan tidak bisa keluar lagi...ya, karena disitu ada pintu yang bisa menutup secara otomatis manakala air sudah mengalir surut, " Katanya.
Menurut AAS, kalau warga desa sukaresik asli, semua masih keturunan Ranggajipang. Akantetapi yang terahir thn 70han masih menangkap ikan menggunakan wide, namanya Aki Risah, dia ayahnya golongan Karna dari kampung poncolwaru desa sukaresik. Bapa Karna Memiliki anak laki laki namanya Ujang Kurnia yang sekarang dia menjabat sebagai Kabid Ciptakarya dinas PUPERA kabupaten pangandaran, "Ujarnya.**